Selasa, 06 November 2007

Syair Aqidah Muslim

Jika para pengikut Ahmad disebut sebagai wahabi,
maka aku umumkan bahwa diriku adalah wahabi.

Aku tiadakan sekutu bagi Tuhan,
sehingga tidak ada Tuhan yang layak disembah bagiku selain Tuhan yang Maha Esa dan Maha Pemberi.

Tidak ada satu kubahpun yang bisa diharap,
tidak pula berhala, dan kuburan pun tidaklah menjadi salah satu sebab diantara sekian banyak sebab.

Sama sekali tidak.
Tidak pula batu, pohon, mata air atau patung-patung.
Aku juga tidak mengalungkan jimat, tali, rumah kerang atau taring, untuk mengharapkan manfaat dan menolak bala.
Allahlah semata yang memberiku manfaat atau menolak bala dariku.

Adapun bid'ah-bid'ah dan segala perkara yang diada-adakan dalam agama, maka orang yang berakal pasti mengingkarinya.
Aku berharap, semoga aku tidak mendekati semua itu dan tidak mengambilnya sebagai agama bagiku, karena itu adalah tidak benar.

Dan aku berlindung dari Jahmiyah*.
Aku cela para ahli takwil dan oran yang ragu-ragu, serta yang mengingkari istiwa'.
Cukuplah bagiku dalam masalah-masalah tersebut, perkataan para imam yang mulia ;
Syafi'i, Malik, Abu Hanifah, Ahmad bin Hambal;
orang-orang yang bertaqwa dan suka bertaubat.
Dizaman kita ini, ada orang keras dengan keyakinannya,seraya berteriak menuduhnya sebagai Mujassim** Wahabi**.

Ada hadits tentang keterasingan islam.
Maka, hendaknya menangislah orang-orang yang cinta, karena terasingnya orang-orang yang dicintai.
Allahlah yang melindungi kita, dan yang menjaga agama kita, dari kejahatan setiap pendurhaka lagi tukang cela.
Dia mengokohkan agamanya yang suci,
Dengan sekelompok orang yang berpegang teguh kepada sunah Nabi dan kitab-Nya.
Mereka tidak mau berhukum dengan pikiran mereka dan kias-kias.
Mereka hanya mau merujuk kepada ahli wahyu, sebaik-baik tempat merujuk,
sang Nabi pilihan itu telah mengabarkan tentang mereka,
bahwa mereka adalah orang-orang yang terasing,
ditengah keluarga dan teman sejawatnya.
Mereka berjalan di atas jalan mereka yang benar.
Orang-orang yang suka berlebih-lebihan dengan agam,a menjauh dari mereka.

Akan tetapi, kita berkata, tidak aneh.
Karena, telah menjauh pula orang yang diseru oleh sebaik-baik manusia, bahkan mereka menjuluki beliau sebagai tukang sihir lagi pembohong.
Padahal mereka tahu betapa beliau seorang yang teguh memegang amanah dan janji, mulia lagi suka berkata benar.
Semoga Allah melimpahkan sholawat untuk beliau, selama angin masih berhembus, juga untuk segenap keluarga dan para sahabat beliau.

Karya : Mulla Umran
Diambil dari kitab Firqotun Najiyah karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

Catatan :
** Jahmiyah : Golongan sesat yang mengingkari bahwa Allah berada di langit dan berpendapat bahwa Allah berada dimana-mana.
** Mujassim : Orang yang memvisualisasikan sifat-sifat Allah. Mereka menuduh imam Ahmad bin Hambal sebagai orang mujassim dan Wahabi. Tuduhan sebagai Mujassim tidak benar; begitu pula tuduhan sebagai wahabi. Bagaimana mungkin dia dituduh sebagai wahabi, sedangkan beliau hidup ratusan tahun sebelum Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.

Mulla Umran adalah seorang penyair. Dahulu dia adalah seorang penganut agama Syi'ah. Kemudian Allah memberi hidayah kepadanya sehingga diapun masuk ke dalan barisan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.


Tidak ada komentar: