Awal tahun 2005 kepengurusan Takmir Ulil Albab melakukan pergantian pengurus yang baru. Pemilihan ketua dilakukan dengan sederhana dan hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 3 jam. Mungkin inilah yang berbeda dari Takmir dengan organisasi yang lain, dimana setiap akhir kepengurusan sebuah organisasi pastilah akan diadakan Mubes untuk melaporkan kegiatan kepengrusan yang lalu kepada anggota maupun pihak2 yang bersangkutan sebagai sebuah laporan pertanggungjawaban atas kepengurusannya selama setahun. Di Takmir, Mubes hanya dilakukan dalam waktu yang sangat singkat (4 jam) berbeda sekali dengan organisasi yang lain yang bisa memakan waktu hingga 1 minggu. Ya mungkin itulah salah satu yang membuat kami senang bergabung dalam Takmir. Sedikit basa-basi tapi banyak kerja.
Pada pengurusan kali ini terpilihlah Putra Purnama Hadi sebagai ketua Takmir yang baru. Pantaslah jabatan tersebut dia sandang karena melihat semangat, tanggungjawab dan sifat kepeminpinan yag dia miliki. Pada kepengurusan kali ini juga terdapat anggota Takmir yang baru, Fahri, Syafiq, Fajar dan Rifqi. Nggak terlalu banyak memang, tapi ya sesuai dengan kebutuhan asrama pada waktu itu.
Pada kepengurusan kali ini semua jabatan di Takmir mengalami perubahan. Alhamdulillah pada kepengurusan kali ini amanah yang diberikan kepadaku adalah Bendahara meneruskan jabatan yang lalu. Sekali lagi mulai kutemukan apa yang telah dinasehatkan mas Donny padaku. Pada kepengurusan ini kesibukanku mulai bertambah dan makin bertambah. Hanya satu yang perlu kita ingat untuk bertahan dalam melaksanakan amanah ini yaitu ikhlas dan mencoba untuk menikmati dan menyenangi apapun amanah yang diberikan kepada kita.
Pada masa kepengurusan ini cukup banyak konflik yang terjadi di dalam Takmir sendiri. Mulai dari perbedaan pemahaman dari masing2 anggota mengenai beberapa hal, misal musik, peringatan Hari2 Besar Islam dan sebagainya. Sampai2 pada waktu itu advisor Takmir mas Harum membagi menjadi beberapa kelompok dalam Takmir. Kelompok I diberi istilah celana cingkrang, kelompok ini terdiri dari beberapa orang (mas Bram, mas Hardiman, mas Firman dan Fahri) merekalah teman2 yang sudah mulai belajar Manhaj salaf pada waktu itu. Kelompok II diberi istilah Netral, kelompok ini terdiri dari beberapa orang (wahyu, umar, amir, rizal). Dan teman2 yang lain masuk dalam kelompok yang ke III yaitu kelompok orang2 yang sudah berpegang pada suatu manhaj yang beda dari kelompok lain yaitu Tarbiyah, HT, NU dan Muhammadiyah.
Sering sekali terjadi konflik antar anggota terutama teman2 dari manhaj Tarbiyah yang selalu menyinggung2 kepada manhaj salafi, ya cukup bosan juga waktu itu karena selalu ada lontaran kata2 sindiran tiap kali rapat. Namun alhamdulillah hal ini semua tidak menyurutkan silaturohim diantara kami, ya mungkin memang masing2 ingin memberikan yang terbaik untuk Takmir sesuai dengan pemahaman dari masing2 manhaj. Dan sekali lagi alhamdulillah hal itu tidak merenggangkan silaturrohim kami.
Dalam kepengurusan kali ini cukup banyak kegiatan yang kami laksanakan. Dialog Manajemen Masjid Kampus Jogjakarta I merupakan salah satu dari kegiatan yang kami ikuti. Ide kegiatan ini berasal dari Wahyu, seseorang yang bener2 punya banyak ide2 yang kreatif.
Pada pengurusan kali ini terpilihlah Putra Purnama Hadi sebagai ketua Takmir yang baru. Pantaslah jabatan tersebut dia sandang karena melihat semangat, tanggungjawab dan sifat kepeminpinan yag dia miliki. Pada kepengurusan kali ini juga terdapat anggota Takmir yang baru, Fahri, Syafiq, Fajar dan Rifqi. Nggak terlalu banyak memang, tapi ya sesuai dengan kebutuhan asrama pada waktu itu.
Pada kepengurusan kali ini semua jabatan di Takmir mengalami perubahan. Alhamdulillah pada kepengurusan kali ini amanah yang diberikan kepadaku adalah Bendahara meneruskan jabatan yang lalu. Sekali lagi mulai kutemukan apa yang telah dinasehatkan mas Donny padaku. Pada kepengurusan ini kesibukanku mulai bertambah dan makin bertambah. Hanya satu yang perlu kita ingat untuk bertahan dalam melaksanakan amanah ini yaitu ikhlas dan mencoba untuk menikmati dan menyenangi apapun amanah yang diberikan kepada kita.
Pada masa kepengurusan ini cukup banyak konflik yang terjadi di dalam Takmir sendiri. Mulai dari perbedaan pemahaman dari masing2 anggota mengenai beberapa hal, misal musik, peringatan Hari2 Besar Islam dan sebagainya. Sampai2 pada waktu itu advisor Takmir mas Harum membagi menjadi beberapa kelompok dalam Takmir. Kelompok I diberi istilah celana cingkrang, kelompok ini terdiri dari beberapa orang (mas Bram, mas Hardiman, mas Firman dan Fahri) merekalah teman2 yang sudah mulai belajar Manhaj salaf pada waktu itu. Kelompok II diberi istilah Netral, kelompok ini terdiri dari beberapa orang (wahyu, umar, amir, rizal). Dan teman2 yang lain masuk dalam kelompok yang ke III yaitu kelompok orang2 yang sudah berpegang pada suatu manhaj yang beda dari kelompok lain yaitu Tarbiyah, HT, NU dan Muhammadiyah.
Sering sekali terjadi konflik antar anggota terutama teman2 dari manhaj Tarbiyah yang selalu menyinggung2 kepada manhaj salafi, ya cukup bosan juga waktu itu karena selalu ada lontaran kata2 sindiran tiap kali rapat. Namun alhamdulillah hal ini semua tidak menyurutkan silaturohim diantara kami, ya mungkin memang masing2 ingin memberikan yang terbaik untuk Takmir sesuai dengan pemahaman dari masing2 manhaj. Dan sekali lagi alhamdulillah hal itu tidak merenggangkan silaturrohim kami.
Dalam kepengurusan kali ini cukup banyak kegiatan yang kami laksanakan. Dialog Manajemen Masjid Kampus Jogjakarta I merupakan salah satu dari kegiatan yang kami ikuti. Ide kegiatan ini berasal dari Wahyu, seseorang yang bener2 punya banyak ide2 yang kreatif.
Acara ini terinspirasi dari adanya Kongres Masjid Kampus I yang diadakan di ITB tahun 2004. Alhamdulillah acara ini cukup menarik minat dari beberapa kampus yang ada di Jogja.
Ramadhan Masjid Ulil Albab 1426 H merupakan salah satu event yang cukup banyak menyita perhatian dari semua anggota Takmir. Biasanya 3 bulan sebelum Ramadhan kami sudah terbiasa dengan rapat baik pagi maupun malam. Banyak sekali kenangan yang kami alami dari kegiatan Ramadhan ini. Mulai dari menyebar surat permohonan donatur untuk ta’jilan, menyebar proposal kegiatan untuk mencari sponsor, memasang pamflet dan spanduk malam2, mencari pembicara untuk Ramadhan dan lain sebagainya. Pokoknyanya seru sekali.
Alhamdulillah H-2 bulan semua konsep telah selesai, alhasil ada beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan.
Sholat & Ceramah Taraweh, Kajian Pagi, Ta’jilan & Sahur Bersama, Tadarus Al-qur’an, Lomba Resensi Buku, Kaligrafi Cover Al-qur’an dan Tulis Surat untuk ibu. Tak lupa pula bedah buku Ayat2 Cinta (buku yang lagi marak2nya saat itu), Tabligh Akbar, Bakti Sosial, Pekan I’tikaf, Takbir Keliling dan Sholat ‘Ied. Alhamdulillah semuanya bisa berjalan lancar.
Seperti biasa lebaran merupakan waktu pulang kampung untuk mahasiswa ke rumah masing2 untuk bercengkrama dengan keluarga. Tapi beda dengan Takmir Masjid Ulil Albab, karena sebagian dari anggota Takmir harus dengan ikhlas untuk tidak pulang kampung karena adanya amanah untuk selalu memakmurkan masjid selama liburan, tentunya setelah mendapat ijin dari Ortu masing2.
Biarpun kampus libur untuk lebaran insya Allah Masjid Ulil Albab akan selalu ada pengurusnya yang akan mengumandangkan adzan setiap waktu sholat sehingga masjid tidak akan vacum. Banyak sekali cerita dari teman2 yang sudah pernah lebaran di kampus, mulai dari keliling rumah para ust untuk silaturohim (sekalian cari makan gratisan he..he..he.. karena biasanya warung2 tutup sampai H+10). Pokoknya salut deh untuk pejuang2 Takmir…
Pada akhir kepengurusan ini ditutup dengan adanya acara UII EXPO yang bener2 memberikan kesan bagi semua panitia. Dalam kepanitiaan ini hampir tekumpul 150 panitia dari berbagai fakultas di UII. Acara ini juga tidak tanggung2 karena hampir menghabiskan biaya 60 juta. Banyak acara2 yang dilaksanakan waktu itu. Diawali dari outbond untuk panitia di Kaliurang yang dingin banget kalo udah jam 11 malam ke atas, lomba MTQ tingkat SLTP, SMU dan Mahasiswa serta Umum. Acara ini juga cukup memberikan ketegangan yang sangat untuk panitia. Bisa dibayangkan, H- 2 minggu stand yang berjumlah ± 60 stand baru terisi 12 stand. Akhirnya koord Stand mulai membuat strategi2 yang cukup unik yaitu menyebar surat dan brosur2 pada waktu pasar ahad pagi di UGM dan toko2 yang ada sepanjang jalan di jogja. Benar2 usaha yang membuahkan hasil yang sangat memuaskan karena alhamdulillah H-1 semua stand dapat terisi dengan tetap mempertahankan harga stand. Salut banget deh untuk Muflih Safitra……
Alhamdulillah acara ini bisa dilaksanakan walaupun banyak sekali hambatan, terutama dana yang minus ± 6 juta. Sebenarnya hal ini disembunyikan oleh panitia inti dari semua panitia, tapi karena sudah lewat 1.5 tahun yang lalu maka insya Allah nggak papa kalo ada yang tahu. Untuk panitia UII EXPO benar2 patut mendapatkan acungan jempol karena kerja keras kalian terutama ketua dan sekretaris UII EXPO dan beberapa orang yang telah menyumbangkan dana pribadi untuk menutupi kekurangan tersebut.
Amir, Wahyu, Putra, Muflih kalian benar2 patut untuk menjadi seorang pemimpin. Kelian benar2 memberikan contoh untuk semua panitia UII EXPO….
Ramadhan Masjid Ulil Albab 1426 H merupakan salah satu event yang cukup banyak menyita perhatian dari semua anggota Takmir. Biasanya 3 bulan sebelum Ramadhan kami sudah terbiasa dengan rapat baik pagi maupun malam. Banyak sekali kenangan yang kami alami dari kegiatan Ramadhan ini. Mulai dari menyebar surat permohonan donatur untuk ta’jilan, menyebar proposal kegiatan untuk mencari sponsor, memasang pamflet dan spanduk malam2, mencari pembicara untuk Ramadhan dan lain sebagainya. Pokoknyanya seru sekali.
Alhamdulillah H-2 bulan semua konsep telah selesai, alhasil ada beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan.
Sholat & Ceramah Taraweh, Kajian Pagi, Ta’jilan & Sahur Bersama, Tadarus Al-qur’an, Lomba Resensi Buku, Kaligrafi Cover Al-qur’an dan Tulis Surat untuk ibu. Tak lupa pula bedah buku Ayat2 Cinta (buku yang lagi marak2nya saat itu), Tabligh Akbar, Bakti Sosial, Pekan I’tikaf, Takbir Keliling dan Sholat ‘Ied. Alhamdulillah semuanya bisa berjalan lancar.
Seperti biasa lebaran merupakan waktu pulang kampung untuk mahasiswa ke rumah masing2 untuk bercengkrama dengan keluarga. Tapi beda dengan Takmir Masjid Ulil Albab, karena sebagian dari anggota Takmir harus dengan ikhlas untuk tidak pulang kampung karena adanya amanah untuk selalu memakmurkan masjid selama liburan, tentunya setelah mendapat ijin dari Ortu masing2.
Biarpun kampus libur untuk lebaran insya Allah Masjid Ulil Albab akan selalu ada pengurusnya yang akan mengumandangkan adzan setiap waktu sholat sehingga masjid tidak akan vacum. Banyak sekali cerita dari teman2 yang sudah pernah lebaran di kampus, mulai dari keliling rumah para ust untuk silaturohim (sekalian cari makan gratisan he..he..he.. karena biasanya warung2 tutup sampai H+10). Pokoknya salut deh untuk pejuang2 Takmir…
Pada akhir kepengurusan ini ditutup dengan adanya acara UII EXPO yang bener2 memberikan kesan bagi semua panitia. Dalam kepanitiaan ini hampir tekumpul 150 panitia dari berbagai fakultas di UII. Acara ini juga tidak tanggung2 karena hampir menghabiskan biaya 60 juta. Banyak acara2 yang dilaksanakan waktu itu. Diawali dari outbond untuk panitia di Kaliurang yang dingin banget kalo udah jam 11 malam ke atas, lomba MTQ tingkat SLTP, SMU dan Mahasiswa serta Umum. Acara ini juga cukup memberikan ketegangan yang sangat untuk panitia. Bisa dibayangkan, H- 2 minggu stand yang berjumlah ± 60 stand baru terisi 12 stand. Akhirnya koord Stand mulai membuat strategi2 yang cukup unik yaitu menyebar surat dan brosur2 pada waktu pasar ahad pagi di UGM dan toko2 yang ada sepanjang jalan di jogja. Benar2 usaha yang membuahkan hasil yang sangat memuaskan karena alhamdulillah H-1 semua stand dapat terisi dengan tetap mempertahankan harga stand. Salut banget deh untuk Muflih Safitra……
Alhamdulillah acara ini bisa dilaksanakan walaupun banyak sekali hambatan, terutama dana yang minus ± 6 juta. Sebenarnya hal ini disembunyikan oleh panitia inti dari semua panitia, tapi karena sudah lewat 1.5 tahun yang lalu maka insya Allah nggak papa kalo ada yang tahu. Untuk panitia UII EXPO benar2 patut mendapatkan acungan jempol karena kerja keras kalian terutama ketua dan sekretaris UII EXPO dan beberapa orang yang telah menyumbangkan dana pribadi untuk menutupi kekurangan tersebut.
Amir, Wahyu, Putra, Muflih kalian benar2 patut untuk menjadi seorang pemimpin. Kelian benar2 memberikan contoh untuk semua panitia UII EXPO….
1 komentar:
alhamdulillah, saya bersyukur pernah menjadi bagian keluarga di takmir ulilalbab. mar, jadi kengen ee, postinganmu tak baca satu2 dulu ya ada banyak sih... :)
Posting Komentar