Akhir Syawal 1424 H, Takmir Masjid Ulil Albab (Masjid Kampus UII) membuka rekrutment anggota baru untuk menjadi pengurus masjid dan tinggal di asrama. Sebelumnya kegiatan yang pernah aku ikuti adalah KODISIA dan liqo’2 dari teman2 KAMMI, waktu itu aku cukup aktif hadir dalam kegiatan2 mereka. Pernah juga ikut kegiatannya HTI tapi cuma sekali karena kurang srek saja waktu itu. Setelah mengikuti seleksi rekrutment Takmir Masjid Ulil Albab yang cukup banyak (tes adzan, baca al-qur’an, bhs inggris, bhs arab, wawancara, pidato, pengetahuan agama dan psikologi). Agak pesimis waktu itu untuk dapat lolos jadi anggota Takmir dan tinggal di asrama karena beberapa tes yang dijalani ga bisa kujawab. Waktu itu peserta yang mau masuk asrama berjumlah 20an dari berbagai fakultas yang ada dan waktu itu yang di terima jumlahnya 11 orang. Seminggu setelah ujian seleksi, akhirnya diumumkan peserta yang diterima menjadi anggota Takmir dan berhak tinggal di asrama selama 2 tahun dan bagi yang nggak diterima bisa menjadi anggota Takmir luar. Waktu itu yang diterima mas Bram, mas Annas, mas Arif, mas Elvan, Yudha, Putra, Rudi, Wahyu, Umar dan 2 anak dari fakultas hukum dan FIAI. Tapi dari 11 orang yang diterima ada beberapa yang mengundurkan diri dan akhirnya dilakukan rekrutment lagi untuk memenuhi kebutuhan asrama. Rekrutment ke 2 ,masuklah Amir, mas Irul, mas Arja.
Setelah pindah ke asrama, aku bingung mau ngapain dan apa yang harus dilakukan??? Banyak sekali yang nggak aku ketahui tentang organisasi (maklumlah masih sedikit sekali pengalamannya).
Akhir bulan februari 2004 kami dilantik menjadi Pengurus Takmir Masjid Ulil Albab secara Resmi. Cukup banyak pengurus Takmir yang baru waktu itu baik Takmir yang tinggal di asrama maupun di luar asrama. Nico, Nugo, Kuswanto, mas Annas, mas Azis, mas Fajar dan mas Afantri adalah sebagian dari pengurus Takmir yang tinggal diluar asrama.
Setelah pelantikan, diadakan pembagian tugas bagi pengurus2 Takmir. Alhamdulillah aku diamanahi untuk menjadi staff keuangan bersama mas Donny dan mbak Winda. Lumayan bingung waktu itu karena aku sama sekali tidak punya basic masalah ekonomi sama sekali. Akhirnya aku coba untuk menjalani amanah baru itu. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan sampai beberapa bulan pertama aku mulai jenuh memegang amanah sebagai staff keuangan. Kajenuhanku disebabkan karena sedikitnya pekerjaan yang harus aku selesaikan dibandingkan teman2 Takmir yang lain yang bener2 sibuk. Akhirnya masuk bulan 5 pengurusan Takmir aku menyatakan mengundurkan diri kepada mas Donny selaku Bandahara sebelum akhirnya ke ketua, dengan alasan jenuh, bosan dengan aktivitas yang bisa kulakukan. Beberapa alasan aku ungkapkan ke mas Donny dan dengan bijak dia menasehatiku supaya aku mencoba untuk bertahan beberapa bulan lagi. Dia juga menasehatiku bahwa “kemampuan dan kesempatan yang dimiliki oleh seseorang pastilah berbeda2, barangkali awal2 pengurusan bukanlah waktu kamu yang banyak berperan di Takmir, tapi pastilah waktu itu akan datang dengan sendirinya sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki”. Dan akhirnya aku mencoba untuk bertahan untuk menjalankan amanah sebagai Takmir.
Ditengah2 keinginanku untuk keluar, kami diberi amanah untuk dari Rektorat untuk melaksanakan Tabligh Akbar Aa Gym. Waktu itu Aa Gym sedang begitu populernya sehingga kami benar2 senang mendapatkan tawaran tersebut. Mulailah awal2 kesibukan kepanitiaan Aa Gym.
Rapat hampir tiap hari baik pagi siang maupun malam sampai menjelang hari pelaksanaan. Alhamdulillah pelaksanaannya sukses dengan dihadiri banyak sekali pengunjung.
Dengan suksesnya Tabligh akbar Aa Gym kami diberi kesempatan oleh Rektorat untuk melaksanakan Rihlah ke pantai kukup, baro dan sepanjang. Selama 2 hari semalam kami rihlah disana dengan berbagai macam kegiatan. Senang rasanya waktu itu dan keinginan ku untuk keluar dari Takmir sedikit2 mulai surut karena melihat begitu indahnya silaturrohim antara kami semua.
Ya ternyata memang begitu indah ikatan hati kami, walaupun terkadang rasa jengkel marah dan sejenisnya masih terlintas dalam hati. Namun alhamdulillah semua itu bisa diatasi dengan cepat. Alhamdulillah setelah setahun mencoba bertahan dan melaksanakah amanah Takmir sebisa mungkin, akhirnya apa yang dikatakan mas Donny terbukti kebenarannya bahwa masing2 orang akan menemui waktu yang tepat untuk menggunakan kemampuan yang ia miliki untuk dipersembahkan untuk Masjid ini.
Diawali dengan kegiatan Arifin Ilham pada akhir pengurusan ketakmiran 1425 H, aku mulai mencoba untuk melaksanakan apapun amanah yang diberikan oleh ulil amri dengan penuh semangat. Biarlah apapun amanah itu, walaupun kecil maupun besar asal ada niat dalam hati ini untuk melaksanakan amanah tersebut, insya Allah kita akan merasakan kenikmatan dalam menjalankannya.
Untuk mas Taufik selaku ketua Takmir 1425 H, salut dengan kepemimpinanmu. Begitu semangat memberikan motivasi kepada kami semua, mengingatkan kami atas semua amanah2 yang telah kami dapatkan dan selalu mengingatkan pula kepada kami bahwa pahala disisi Allah akan kita peroleh asalkan kita melaksanakan amanah ini dengan ikhlas. Jazakallahu Khoir atas semua nasehat antum…
Setelah pindah ke asrama, aku bingung mau ngapain dan apa yang harus dilakukan??? Banyak sekali yang nggak aku ketahui tentang organisasi (maklumlah masih sedikit sekali pengalamannya).
Akhir bulan februari 2004 kami dilantik menjadi Pengurus Takmir Masjid Ulil Albab secara Resmi. Cukup banyak pengurus Takmir yang baru waktu itu baik Takmir yang tinggal di asrama maupun di luar asrama. Nico, Nugo, Kuswanto, mas Annas, mas Azis, mas Fajar dan mas Afantri adalah sebagian dari pengurus Takmir yang tinggal diluar asrama.
Setelah pelantikan, diadakan pembagian tugas bagi pengurus2 Takmir. Alhamdulillah aku diamanahi untuk menjadi staff keuangan bersama mas Donny dan mbak Winda. Lumayan bingung waktu itu karena aku sama sekali tidak punya basic masalah ekonomi sama sekali. Akhirnya aku coba untuk menjalani amanah baru itu. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan sampai beberapa bulan pertama aku mulai jenuh memegang amanah sebagai staff keuangan. Kajenuhanku disebabkan karena sedikitnya pekerjaan yang harus aku selesaikan dibandingkan teman2 Takmir yang lain yang bener2 sibuk. Akhirnya masuk bulan 5 pengurusan Takmir aku menyatakan mengundurkan diri kepada mas Donny selaku Bandahara sebelum akhirnya ke ketua, dengan alasan jenuh, bosan dengan aktivitas yang bisa kulakukan. Beberapa alasan aku ungkapkan ke mas Donny dan dengan bijak dia menasehatiku supaya aku mencoba untuk bertahan beberapa bulan lagi. Dia juga menasehatiku bahwa “kemampuan dan kesempatan yang dimiliki oleh seseorang pastilah berbeda2, barangkali awal2 pengurusan bukanlah waktu kamu yang banyak berperan di Takmir, tapi pastilah waktu itu akan datang dengan sendirinya sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki”. Dan akhirnya aku mencoba untuk bertahan untuk menjalankan amanah sebagai Takmir.
Ditengah2 keinginanku untuk keluar, kami diberi amanah untuk dari Rektorat untuk melaksanakan Tabligh Akbar Aa Gym. Waktu itu Aa Gym sedang begitu populernya sehingga kami benar2 senang mendapatkan tawaran tersebut. Mulailah awal2 kesibukan kepanitiaan Aa Gym.
Rapat hampir tiap hari baik pagi siang maupun malam sampai menjelang hari pelaksanaan. Alhamdulillah pelaksanaannya sukses dengan dihadiri banyak sekali pengunjung.
Dengan suksesnya Tabligh akbar Aa Gym kami diberi kesempatan oleh Rektorat untuk melaksanakan Rihlah ke pantai kukup, baro dan sepanjang. Selama 2 hari semalam kami rihlah disana dengan berbagai macam kegiatan. Senang rasanya waktu itu dan keinginan ku untuk keluar dari Takmir sedikit2 mulai surut karena melihat begitu indahnya silaturrohim antara kami semua.
Ya ternyata memang begitu indah ikatan hati kami, walaupun terkadang rasa jengkel marah dan sejenisnya masih terlintas dalam hati. Namun alhamdulillah semua itu bisa diatasi dengan cepat. Alhamdulillah setelah setahun mencoba bertahan dan melaksanakah amanah Takmir sebisa mungkin, akhirnya apa yang dikatakan mas Donny terbukti kebenarannya bahwa masing2 orang akan menemui waktu yang tepat untuk menggunakan kemampuan yang ia miliki untuk dipersembahkan untuk Masjid ini.
Diawali dengan kegiatan Arifin Ilham pada akhir pengurusan ketakmiran 1425 H, aku mulai mencoba untuk melaksanakan apapun amanah yang diberikan oleh ulil amri dengan penuh semangat. Biarlah apapun amanah itu, walaupun kecil maupun besar asal ada niat dalam hati ini untuk melaksanakan amanah tersebut, insya Allah kita akan merasakan kenikmatan dalam menjalankannya.
Untuk mas Taufik selaku ketua Takmir 1425 H, salut dengan kepemimpinanmu. Begitu semangat memberikan motivasi kepada kami semua, mengingatkan kami atas semua amanah2 yang telah kami dapatkan dan selalu mengingatkan pula kepada kami bahwa pahala disisi Allah akan kita peroleh asalkan kita melaksanakan amanah ini dengan ikhlas. Jazakallahu Khoir atas semua nasehat antum…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar